Senin, 26 Januari 2009

Sebatas Omong Kosong



Bersama segenap sepuluh jemari menari, akan aku mulai tuliskan sampah kepala batuku yang menggangguku, merongrong jiwa merusak organ-organ tubuh kecil dekil ini. Lebih dari sekedar imaji di pelataran pintu gerbang ilusi, hamparan samudra Bahasa Indonesia coba kususun dari rentetan mahligai rumah hati yang kubina sepanjang 23 tahun terakhir. Dengan sedikitpun rasa takut yang tak pernah ada, aku bersumpah apapun yang akan terjadi, menghalangi, mencoba membunuh menjegal langkah ini, saya "AnginRibut" akan tetap berhembus untuk Indonesia yang kucintai sejak aku membuka mata...wew.. Dan atas nama angin yang kan terus berhembus, semua ini demi nona cantik disana... ahahahahahahaha..tapi sungguh...aku tak bercanda!?.^^

Diiringi suara gledek meledek:
"Tubuh akan kembali ke tanah ibuku, bumi Indonesia, jiwa akan bersatu dengan angin dan bagaimanapun angin akan terus berhembus"

Dimulai dan disambut raungan terompet emas.... 2009 indah nada itu terasa kecut terdengar merayap di setaman langit malam yang berbintang warna-warni bergejolak dalam intuisi yang kian sepi menepi disudut lapangan sepak bola..wedew..dan lemparan kedalam untuk PERSIJA!!terjadi pelanggaran di dalam kotak penalti...penalti dilakukan daaaaaaaan.............!!! tidak GOOOLLL!!terjadi perkelahian, baku hantam bacok membacok antara suporter PERSIJA dan AREMA!!wasit pun tak luput..dan terpaksa saya tutup siaran langsung ini karena saya pun disatroni mereka.... sampai jumpa!! Fiuhhh...sedikit pribadi yang muncul dari susahnya ekonomi...salah siapa??terserah anda....... dan saya kembali berhembus:
Iba aku mendengar nada sedih terompet seorang anak yang terasa sedih menyedihkan sendirian ditengah sawah "kebon suwong" milik bapaknya yang aku kira seorang agraris mungkin...!?Kian kenyayat dan akhirnya kutinggalkan... ck..Dan kupikir malamku pun menyedihkan..
Kala itu, sejengkal dari palu pukul 12 malam tepat, waktu terasa terhenti seketika...Sunyi sepi merasuk... Terdengar gemerisik daun tertiup angin menggelinding berputar-putar pusing. Pendar kembang api dilangit seolah tak sanggup merekah. Atmosfer ceria penuh gelak tawa tapi tetap saja sunyi, suara 2009 nada terompet bersama menambah sunyi ini semakin dalam. Lamunanku berhenti pada sesosok makhluk yang melintas mampir didepan mata hati dibawah bintang-bintang malam itu...Dan kembali kurasa "Bunga Bangkai di Tengah Gurun" yang kudamba terlihat, terdengar dan ter-apa-saja membisu lirih diantara gemuruh awan hitam yang membalut indah wajah dan senyum yang kian lama semakin pelit medit. Bunga itu bagai kontras selaras nan harmonis, bagai sebuah karya masterpiece yang tentu saja cacat!! namun kurindu..hwehehe. Lantunan lagu kembali terdengar dan sang waktu kembali berjalan...
Ohh...tidaaaaak!!aku terperosok terjerumus di kolam para melankolis..tolong akuu! saya tak bisa berenang!!.Dengan ikannya yang mengigitkan kedua sisi giginya berteriak kasar mencerca, mencaci meledek dengan angkuh seringai tawa. Dan siapakah bunga itu? aku juga belum tahu.^^

Kembali lagi kuberhembus, kusadari aku berada dalam pusaran transisi hidup yang entah sampai kapan. Setiap petunjuk yang kutemui kucoba cerna, bisik- bisik pun serius kudengarkan, segala arah mata angin ribut telah ku jejali dan akhirnya kutemukan bersama dirinya yang secara tidak sengaja malah membebaniku. Namun itu semua terpaksa kubiarkan saja mengalir deras tanpa beban.

Sudah- sudah cukup sampai disini dulu. Sebatas omong kosong ini kutuliskan sebagai awal dan sebagai benteng yang tak tertembus oleh segala jenis caci-maki, ejekan namun tak pernah kututup pintu hatiku untuk masukan dan semua spesies kritik pedas.

Akhir sebuah awal, sedikit tentang saya...aku adalah aku hanyalah aku dan hanyalah aku. Tetapi aku adalah aku yang memang aku selalu aku serta aku itu tetaplah aku karena aku sederhana apa adanya, dengan begitu besarnya "Mimpi Diatas Lusuh Sandal Jepit" yang akan menjadi sebuah judulku nanti, sebelum "Bunga Bangkai di Tengah Gurun".Entah berwujud apapun itu terserah saya tentunya...Hwehehe... "Belum Tamat"