Minggu, 06 Mei 2012

Atas Nama Energi Ruang dan Waktu

Uih, sudah lama sekali hamba tak menata kata menjadi komposisi yang abstrak tak berupa bentuk. Segala kata seolah telah tumpah ruah menjadi gombalan kain warna-warni yang berhamburan membalut luka apapun itu entah lah. Jika hamba harus bercerita tentang hidup akhir-akhir ini mungkin cerita itu akan seperti berputar-putar pada satu titik poros, jadi hamba tidak akan bercerita tapi seperti biasa hamba akan kembali membual dengan penuh semangat yang berkobar selayak para pahlawan bertopeng. Semoga kali ini adalah sungguh, karena hamba tidak sungguh tapi sangat sungguh karena anda pun tau kita semua menua dan akhirnya mati dimakan belatung.

Memang dunia ini tidak selebar mulut para pembual, serta tidak seluas imajinasi. Kemudian imajinasi pun tidak cukup untuk mewujudkan semua yang kita sebut mimpi dan segala hal yang bernama cita-cita bersama asa tidak akan menjadi realita jika bualan itu sebatas omong kosong belaka. Sejak jaman purba hamba tau mulut lebih tajam daripada pedang, namun kali ini benar sekali merasakan bahwa pepatah itu benar adanya. Oh Tuhan, hamba mohon bimbingan-Mu agar dapat hamba mengerti arti khilaf ini, agar hamba faham arti setiap tetes hingga dapat ku uraikan rumitnya benang hidup. Oh benarlah hamba lebay sekali. 

Seseorang terbentuk dari masa lalunya, hadir dimasa kini dengan bingkai pencitraan serta ilmu yang mereka usung. Hingga nanti hamba menjadi direktur cukup dengan tiga setengah juta rupiah dan produk yang saya cipta bersama tangan kami. Hamba hitam lebam, dijegal dan dijatuhkan, direndahkan serta disepelekan pun itu percuma bagi hamba yang tak kenal menyerah. Hamba memang kurus tua dan mungkin terlihat konyol tapi lihatlah lebih dalam, tuan akan menemukan hal yang lebih konyol. Agar tuan lebih tau hamba beritahukan bahwa tingkat kecerdasan saya bukan 160 namun minus empat puluh empat tuan. Kemudian pasti tersadarlah tuan gulana bahwa hamba seorang konyol bukanlah seorang bodoh. 

Hamba dan anak hamba, tau tentang kenyataan yang kami hadapi. Dan kapasitas kami lebih dari cukup untuk sekedar terjatuh kemudian bangkit kembali. Lihatlah kepada dunia anakku, disana banyak sekali makhluk destruktif yang kita namakan manusia. Namun disana banyak kebaikan yang akan kamu temukan daripadanya. Kita harus selalu siap anakku, segeralah kita mulai atau akhiri segala hal yang harus terjadi. Singkirkan segala alasan singsingkan kecewa mari membentuk hidup yang baru saja kita mulai. 

bolnkied xszyhnmg bjulsk nknkinhkmi

Jumat, 24 Juni 2011

Wejangan Dari Simbah Di Alam Baka

Ketika tubuh tersesat dalam masa lalu, terjerumus dalam lembah hitam kenangan. Saat itulah keberadaan diri seperti terombang-ambing oleh kata orang bukan kata mulut sendiri. Oleh pola-pola yang diciptakan seseorang bukan garis-garis yang tercipta dari pengalaman induk dari peliharaan dalam lubang sanubari..

Perisai besi dan kotoran kaki yang menempel pada pundak menjadi beban akut sehingga kumparan cara berpikir menjadi rumit kemudian tatkala seluruh lagu yang bisa dinyanyikan mulai bergejolak disitulah kita bertemu dengan arsiran bimbang akan sosok yang dapat dicerna oleh batin maupun lahir. Saat itu berkacalah..lihatlah dirimu tampak suram, mukamu yang ganteng atau cantik tampak sayu mendayu, tubuhmu yang gagah atau bahenol semok mengurus ditelan kegalauan menjadi semacam galauers bertopeng tawa atau malah galauers yang bersembunyi dibalik berhala kotak bernama gadget dikolong lincak bawah pohon rambutan..

Topi bulat mengelilingi, menutup kepala batu yang melapuk diterpa cuaca sepanjang kenangan yang begitu egois meninggalkan kita entah kemana mereka pergi. Disana terdapat ribuan butir telur busuk, tepung terigu dan paku-paku bengkok berkarat. Makanlah semua itu maka engkau akan muntah paku, telur busuk dan tepung terigu..sungguh terlalu..

Lalu dimana bisa kita temukan jalan keluar dari rumah paman masalah tiada akhir? Jawabannya adalah didepan pupil matamu yang tersumpal kecambah yang dicolokkan oleh kedua jari secara perlahan namun pasti hingga muntah darah. Lalu bagaimana kita bisa mendapatkan petunjuk?, obati dulu kopokmu kemudian dengarkan lagu band pop busuk maka kau akan segera muntah darah lagi. Kemudian lebarkan lubang hidungmu dan enduslah sampah visual yang sekejap dapat kau temui dimanapun kau berada, maka engkau akan muntah darah lagi.

Pecahkan saja kaca spionmu. Lipat kepingan kaca jadikan sebuah buku untuk dipelajari dan diwariskan kepada anak cucu dan kawan-kawan. Ganti bohlam matamu dengan mata sapi hingga kau jeli melihat setiap sisi yang kau jumpai. Lalu berlarilah sekencang-kencangnya sambil membawa televisi...ckckck, sungguh terlalu

Minggu, 29 Mei 2011

Merapat Padat

Segala mudah terasa karena ada susah. Begitu juga kegelapan hadir karena kita pernah merasakan cahaya. Segala wujud kehidupan terasa sama jika korelasi sadar atau bawah sadar tentang hal yang kontras tidak terbentuk dalam pemahaman dan penghayatan kita tentang rasa nyaman dan lawan katanya. Bagiku zona nyaman merupakan jebakan tercanggih. Yang disadari atau tidak memasung gerakan langkah bertubi menjerat kapal para pelaut. Berhati-hati jangan terjebak didalamnya. Nikmati sejenak lalu keluarlah dari tempat tidurmu, tinggalkan mereka tajamkan gigi seri hingga dapat kau makan semua bentuk lapisan kehidupan.

Rehatlah sejenak jika lelah. Nikmati sore berjalan mengamati tingkah laku manusia disekeliling mu dan kota mu. Kemudian berpindah jika tidak ada lagi sesuatu yang baru. Begitu seterusnya.

Pencapaian citra bentuk indah diperoleh dari jeli pengalaman estetis. Detail tekstus struktur cahaya gelap terang menipu mata yang kemudian menghadirkan citra dikepala pemikiran. Namun menurutku bentuk tercanggih dari karya seni itu simbol2 sederhana yang menghadirkan rasa melalui setiap indra secara selektif.

Jika masih mencari untuk apa kita hidup, sedikit petunjuk sederhana 'hidup untuk mencari sesuatu yang Tuhan janjikan' kecuali bagi para atheis. Ya sudahlah, dengan begini aku muak.
.
Kerumun nyamuk malam ini membentolkan kulit tangan kiriku. Dan aku tau, aku tidak butuh labil, kendalikan saja diri dengan hati kemudian bertindak dengan pikiran. Gunakan perasaan pada tempatnya.