Selasa, 12 Januari 2010

Kura- Kura dan Para Pengamen

Seekor kura2 bersembunyi dibalik tempurung batik, seorang pengamen menyanyikan lagu masa kini dengan alat musik tutup botol gepeng terpaku di sebatang bambu..Karet merah melingkari ujung bambu, melilit erat seolah menyempitkan ujung bambu yang sebenarnya spektrum warna itu memberikan efek lebih besar dari pada ukuran asli.

Dari sela2 empat roda yang berbaris di merah kunig hijau, debu2 berhamburan beriringan dengan panas terik dan asap2 hitam kendaraan yang berlalu lalang. Lampu hijau menyala, dikaca belakang sebuah bis, terlihat menyolok mata iklan sabun cuci.. Dan diujung perempatan Anto duduk beristirahat di pos Polisi yang berbau kecing, penuh corat- coret kumuh seperti kandang babi.

Bersambung dulu...

Monday Eleven




Hujan membasahi kota bersilang salip roda dua menjalarkan semangat menuju sekuntum mawar atas cita cinta yang selama ini membingungkan pikir seorang aku. Bersama nilai2 perjuangan para pahlawan kuyakinkan diri menerjang butiran2 air yang kutunggu pun tak mereda. Membasahi muka meresap kedalam serat2 kain..Dingin menusuk kedaging dan angin membelai geliat lubuk hati memaksa untuk tidak memubadzirkan kampas2 rem dan bertetes keringat dingin gerak- gerik gelagat..

Kurasakan cantik, siratan lugu manis gerak bibir seanggun langkah bidadari disepi kota2 mati.. Sepanjang rambut yg selalu ingin ku belai bernuansa tulusnya kata2 yang menuntun kekacau- balauan ini menuju otak dan menggangu dan akhirnya terlepas terungkap dan kuungkapkan dan memang aku sayang.

Tak kunjung henti hujan..memaksa tak bisa beredar dua pasang kaki keselatan.. Menanti tak kunjung sepi dan kubawa sepasang kaki itu menuju plastik hitam berisikan setangkai darah segar yang ternyata kurasa kata ini berlebihan. Hahaha..Kuikatkan kelingking disambut jari kelingking bersatu menyatu oleh kata "iya" dari bibir ranummu, melantunkan indahmu kedalam persembahan hidup antah berantah..

Ketika itu jarum panjang mendekati angka dua belas menuju hari ke dua belas dibulan pertama setiap tahun...Hampir memaksa sebuah judul lagu itu berganti tanggal, hahaha...Dan malam ini aku bangga dan percaya akan langkah2mu nona..

Jumat, 01 Januari 2010

Me Ji Ku Hi Bi Ni U

Ciuuwww...ciuuwwww....pletok!pletok!...Berwarna- warni hiruk- pikuk uforia kegembiraan detik2 pijar cahaya terlihat jelas diatas kerumunan kepala. Meledak..berteriak dan membisu kagum..Di titik nol, empat simpang siur..Bergandeng tangan melompat dan terhanyut dalam lagu fals suara- suara mercon..

Berdesakan semakin merapat...berbaris- baris melaju lambat diantara berbagai individu dengan keinginan dan pikiran masing2..Si Komo Lewat..jalanan jadi macet.. Asap motor 2 tak bertaburan dihidung2 belakang knalpot. Berbau oli samping murahan yang terbakar hangus kompresi mesin..

Bukan eksploitasi melainkan eksplorasi, bukan telanjang namun terjaring dalam filter2 kotak, kala senja biru membeku, "bukan!" tidak lagi membeku, telah mencair oleh seseorang, terjemur matahari, menguap menjadi hujan yang membasahi tanah kita Indonesia, terbawa arus sungai mengalir lembut menuju hilir di ujung laut. Disaat pagi membuta oleh mendung tak lagi sedingin tatap namun sehangat bunga matahari... Berbunga2 bersama kebimbangan, terjun kedalam jurang2 empuk yang kurasa indah bersama pepohonan rimbun serta tetes embun yang mengalir lirih didiserat daun teh.

Malam tadi kokoh benteng terjajah pucuk senjata seluruh kota.. Bibir2 pantai dikecup beribu kaki telanjang beralas bermacam2 tonggak cerah sejarah hidup atau pun suramnya masa lalu.. Jalanan dipenuhi roda- roda kehidupan sepanjang umur masing2.. Dan langit malam tadi seindah pelangi.."wuiihh..."sepatah kata yang dapat terhimpun dikumur mulut..hahaha...

Kurasakan gemuruh kicau kembang api mulai reda, terputuskan berjalan pulang menuju keberuntungan, masa depan, hidup, buah pikir dan kenyataan tahun baru yang menstimulasi kelenjar2 bawah sadar. Bersama doa2 serta resolusi basi, melangkahkan mimpi2 menelanjangi masa depan, berkicau terukur, terarah dan melantunkan lagu2 merdu.

"Selamat Tahun Baru"