Minggu, 10 Mei 2009

Mboten Ngertos



"Hmmm..Saya mengerti tuan salah paham"..Menunggu hujan datang, Mas guntur dan petir sudah datang..."Mana hujan buat tanamanku" keluh seribu mulut mencampakkan suasana saat- saat tumbuh pohon kelabu. Kenyataanya feminisme memang lebih disuka dan diharga ketimbang maskulinisme. Memang sudah kodrat pria dikaruniai otak mesum dan wanita otak crewetnya dan saya jadi merasa ndak punya otak..Hahaha..

Benang sari jatuh kekepala putik, berduyung- duyung mbentoyong naik turun "uh-ah-uh-ah", mengerang keenakan kesakitan ditumbuk garan pacul. Pembuahan yang didukung pembakaran oleh cahaya matahari pagi siang dan sore sukses terjadi dan berbunga, methuthuk, rhiwhuk- rhiwhuk buah dihasilkan,"wekekekek...punyamu bentuknya ngono kuwi ketokke..??" saya bertanya diantara beragamnya "Opo to but?", "Kae lho, pelem ngarep omahmu rhiwhuk- rhiwuk tow..?" saya mencoba menggenahkan. "woo..hooh, meh jalok ra..?". "enak po tho?". "enak tapi rada kecing dab.." "wekekek...yow kapan- kapan we.." Sari - sari dan vitamin diserap dikulum tersedot- sedot dan keluar zat hijau daun klorofil meleleh kearah muka nikmat..Berprotein tinggi dengan baunya yang khas dan harum tak seperti bau buah mangga depan rumahmu yang kecing tapi enak...hahaha^^Belum ada waktu untuk buah- buah segar itu nona..."halah"^^ "saya terlalu senang bersenang- senang sendirian menikmati depresi waktu luang". Jadi jangan kau anggap remeh masalah itu. "No no no no no.. kau tak mengerti juga?" Maniak!!?? ckckck, ok!!terserah dirimu mendefinisikan..^^

Realitas hidup saling berdampingan dengannya, menjadikan semua nisbi dan absurd. Bagaikan stand produk ternama dan produk baru saling bersaing bersama beberapa khalayak yang sudah lama menggunakan produk terkenal dari brand ternama masyarakat surga dunia itu. Benar- benar konyol... Kurasa hanya ulekkan bawang merah dan cabai rawit sesuatu yang dapat membuatku meneteskan air mata, hanya sepertinya, hahaha... Seonggok daging yang terguncang keras oleh ekstensi dari sesuatu yang rumit menjadi lebih rumit, gulungan benang itu semakin ruwet. Dibuat mudah tak bisa, ditata rapi tetap susah. Khayalan akan sederhananya masalah, menjadi luntur karena benang- benang panjang sebelah tak mudeng, bersatu bercampur tangan. Segelundung bolah ruwet membesar dan saya jadi semakin malas membenahi.

"Labil" satu kata yang terpikir, saya masih labil. Dikit- dikit marah, salah paham, sensitif, dikit- dikit nampol, menye- menye ke orang, meludah...cuihh!!^^ ditambahin lagi biar labih dramatis "Qoarrrkkk...Cuihhh!!"hahaha... jika airnya sampai kemuka orang apa yang terjadi?. Bak!buk!!bak!!buK!! Plakk!! Singsing baju membawa sapu, berkejaran ditepian jalan, berlarian saling menyalip. Menjadi pengecut seumur hidup?berubah demi seseorang yang tak kau kenal seperti apa adanya?wekekek...Tawa itu melintas lagi. Terkena gusi berdarah, sariawan, bibir bengkak. Berpenyakit persepsi psikologi yang terlewatkan dari jeli, muntah- muntah, terkecoh dan merasa goblok tak punya otak lagi.

Apakah seorang psikopat bisa sembuh?kita tanyakan pada gallileo..."waa..aku rati e but, takon emak wae kono". Apa hubungannya dengan gayung?opo hubungane karo ciduk?. Tidak ada, saya kemarin kemlekeren makan mie goreng gara- gara gara, dikarenakan oleh karena. Jawabannya mbuh luweh preekkk!!??. Karena bingkai dari karya itu begitu indah, saking indahnya sehingga bermuatan salah paham dan menipu. Tapi saya tahu karya itu begitu berbakat, hanya saja ditikungan, pengantar pesan salah berbelok. Jadi semua kurasa untuk mengetahui apa yang aku inginkan, mengerti untuk apa aku hidup, memahami seluk beluk liuk. Jika suatu ketika merasa diatas angin, jawabannya aku berusaha rendah hati, baik hati dan tidak sombong...^^Sudah kulakukan sepenuh kemampuanku, sebatas kapasitasku, sepantasnya saja dan selesai sudah..Plooongggg!!Nyonya separatis sudah kulawan dan tuan salah paham telah kusimpulkan "malas" untuk membenahi menyiraminya dengan kata- kata tak penting saya. hwehe..^^

Hari berikutnya, asap bebakaran menyan mengalir mengarah ketempat tidur nenekku terakhir yang perkasa, mendung datang dan langit tak bisa menahan tangis, "rupanya gerimis". Dalam gulungan suci, kurungan dan perasaan rindunya denganku yang belum sempat terobati, beliau berjalan memasuki ruang- ruang lain. Sempit namun bebas dari segala hiruk pikuk riang dan absurdnya hidup dalam masyarakat yang sublim majemuk gemuk- gemuk. Roda- roda itu cepat sekali berputar, dengan semangat untuk terakhir kalinya aku ingin melihatnya...tapi tak berhasil. Teringat akan rindu dan tawanya yang sederhana, saya jadi sedih. "Selamat jalan.."


"Tidak ada penyesalan yang penting"
13-Mei 10.PM
"Angin Sepoy- sepoy"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar