Kamis, 12 November 2009

Monarki dan Roti

Sebuah hermaproditismo....Jika saja manusia mempunyai 3 atau lebih banyak lagi jenis kelamin.....Pastilah seru saat kita main- main..hehe.. Seumpama ada lima dalam satu ruangan, proses produksi menjadi asik dan sedikit merepotkan. Ada aku kamu dan teman- teman saling meremas- remas dan selanjutnya bayangkan sendiri saja...hahaha..

Gemah Ripah Loh Jinawi,hidup makmur dan bahagia melimpah ruah, meluber mbleber- mbleber., poligami. Mulutmu luber, matamu stereo, kakimu mono. Kaki semu berjalan tanpa terkendali, monarki diri membenarkan apa di mana saja. Semua terkendali dengan baik, efektif dan efisien, serta merta melakukan apa pun yang teringinkan. Sampai pada titik jenuh dimana semua terus berputar searah jarum jam pasir, dan kembali kepada angka semula satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan sembilan sepuluh sebelas dan dua belas. Hingga berputar terbalik dan tetap saja titik jenuh akan terus kembali merogoh kantong- kantong riang menjadi semu.

Tidak ada botol minuman keras berceceran diatas karpet merah, tapi baunya yang tajam menuju dua lubang dan membangkitkan mayat- mayat tidur, sebatang rokok masih menyala, dengung nyamuk berkelana saling berebut darah bercecer. Mengental kering anyir... Bangkit membawa sebilah pisau yang menancap didalam rasa dan membunuhnya. Jika itu mati maka tidak ada jawaban kepada potongan- potongan kain yang tersusun rapi membentuk gaun putri malu. Tidak ingin terjadi tapi sering menginginkan, tidak pernah namun berkeinginan kuat. Manusia tak pandai bicara dan bodoh bersama sisa rautan pensil yang telah menjamur menoleh kepada maut.. Bisu bingung mematung, ternyata masih waras. Sepotong roti simpan dibawah bantal, berkelana menjalar berharap tidak menjamur atau dimakan tikus clurut.. Kopi habis, rokok mati, sudah tidur saja...

"Angin Malam-malam"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar